Friday, 1 August 2008

Kemerdekaan Bukan Akhir Sebuah Perjuangan

Tanggal 17 Agustus adalah tanggal yang sangat di "keramtkan" oleh seluruh lapisan masyarat Indonesia. Karena pada hari itu, tanggal 17 Agustus 1945 adalah hari yang sangat bersejarah bagi peradaban bangsa Indonesia menuju Indonesia yang merdeka bebas dari segala bentuk penjajahan.

Keberhasilan para pendahulu dalam mencapai kemerdekaan Indonesia bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Oleh karenanya harus ditindak lanjut oleh seluruh generasi penerus, dan komponen bangsa, serta segenap lapisan masyarakat lainnya secara bersama-sama bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

Mari dengan semangat kemerdekaan kita bangun bangsa ini dengan berbagai karya nyata yang berguna bagi kehidupan sesama. Kembangkan kemampuan sekuat tenaga tuk mencetak lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan mari entaskan kemiskinan dan pengangguran di republik ini.

Dunia entrepreneur adalah dunia yang memungkinkan mencetak lebih banyak tenaga-tenaga pekerja baru dalam mengentaskan pengangguran yang dari tahun ketahun jumlahnya bertambag terus dan terus. Sesuai dengan Visi dan Misinya TDA Community yang sangat mengedepankan kebersamaan (menebar rachmad) dengan salah satu misinya adalah membentuk 10.000 pengusaha miliader yang tangguh dan sukses sampai tahun 2018. Sungguh suatu misi yang mulia dan patut diperjuangkan untuk mengubah Indinesia menjadi negara entrepreneur tangguh dengan jiwa sosial dan berbagi diantara anngotanya.


Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.


Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.[4]. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.

Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.

Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari otto iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional dengan bingkai

---------------------------------------------------------------------
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.


Salam MERDEKA!!!


Junaedi
Owner "MAXIMart"


No comments:

Post a Comment