Wednesday, 7 November 2012

Pertimbangan jual-beli rumah dan properti

Pertimbangan jual-beli rumah dan properti
Pertimbangan jual-beli rumah dan properti. Pertimbangan makin tingginya harga jual-beli tanah, rumah dan properti di lokasi yang baik menuntut kita harus memutar otak dalam mempertimbangkan membeli rumah yang di idam-idamkan. Untuk anda yang sedang dalam Pertimbangan membeli rumah dan properti, Ada beberapa hal yang harus anda ketahui sebelum memutuskan untuk membeli rumah dan properti.

Kapan Saat yang tepat Membeli Rumah?

Teorinya memang sangat mudah untuk menyatakan bahwa kita membeli rumah dan properti di saat harga sedang turun atau saat mencapai harga terendah. Yang menjadi persoalan justru pertimbangan menentukan kapan rumah mencapai harga terendah adalah pekerjaan rumah yang komplek dan sulit.

Dalam sejarahnya menyatakan investasi properti dan rumah akan mendapatkan keuntungan yang baik dalam jangka waktu yang panjang. Di saat perekonomian sedang bagus harga properti dan rumah biasanya melambung. Tetapi dapat menjadi sebaliknya di saat perekonomian jatuh, anda perlu jeli memperhatikan Harga Properti yang biasanya ikut turun.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan harga tanah, rumah dan properti lainnya:
  1. Kenaikan tingkat populasi penduduk
  2. Tingkat pertumbuhan ekonomi
  3. Kenaikan penghasilan per kapita
  4. Tingkat suku bunga dari bank
Tingkat kenaikan harga properti biasanya sangat dipengaruhi oleh meningkatnya angka pertumbuhan penduduk di sebuah negara atau daerah. Di negara dengan kenaikan angka populasi yang tinggi, angka pertambahan jumlah keluarga di masa yang akan datang juga bertambah tinggi yang pada akhirnya berakibat tingginya permintaan akan properti berupa tanah dan rumah. Jika tanah dan rumah yang ada tidak dapat mencukupi semua permintaan pembelian rumah dan properti yang datang, maka akibat lansung selanjutnya adalah kenaikan harga jual-beli  properti, rumah dan tanah.

Sebaliknya, jika tingkat pertumbuhan penduduk sebuah negara atau tempat menurun, yang akan mengakibatkan berlebihnya jumlah properti, tanah atau rumah daripada yang bisa dibeli oleh masyarakat, harga properti pun akan ikut turun. Tentunya bukan angka pertumbuhan atau tingkat populasi saja yang mempengaruhi harga beli rumah dan properti, akan tetapi banyaknya dana yang ada di miliki masyarakat juga sangat mempengaruhi. Ditambah lagi laju pertumbuhan ekonomi sebuah negara, juga ikut mempengaruhi pergerakan Harga beli rumah dan properti.

Apabila perkonomian tumbuh dengan baik dan tingkat pengangguran ikut menurun, banyak anggota masyarakat yang akan mampu membeli rumah sehingga pasar properti akan tumbuh dengan pesat. Sebaliknya bila perekonomian menurun seperti pada masa resesi, dan lapangan pekerjaan sulit diperoleh, masyarakat akan menunda untuk membeli rumah dan properti sehingga trend harga perumahan akan menurun.

Harga properti biasanya cenderung akan naik di saat pendapatan perkapita juga naik. Ini terjadi dalam perekonomian yang maju pesat, di mana lapangan pekerjaan yang tersedia cukup banyak, semakin banyaknya pasangan suami-istri yang bekerja.

Oleh karena tingkat ketergantungan para pembeli rumah saat ini sangat terkait dengan kredit kepemilikan rumah dari bank, berakibat meningkatnya permintaan akan kredit rumah sangat berpengaruh terhadap perkembangan tingkat suku bunga bank. Jika semakin tinggi tingkat suku bunga yang dibebankan bank, semakin tinggi besarnya dana yang harus di bayarkan untuk kredit tersebut setiap bulannya dan semakin kurang kemampuan masyarakat untuk membeli rumah dan properti saat itu. Untuk alasan ini harga jual-beli properti cenderung akan turun di saat tingkat suku bunga meningkat demikian juga sebaliknya.[properti.gangsir.com]

No comments:

Post a Comment